Menghindari Kesalahan Saat Memilih Tas Ransel untuk Travelling


Camping.my.id - Saat pertama kali mulai travelling, memilih tas ransel mungkin kelihatan kayak keputusan sepele, kan? "Ah, yang penting bisa muat barang-barang." Tapi, percaya deh, kalau salah pilih, rasa sakit di punggung dan frustrasi bakal jadi teman setia kamu sepanjang perjalanan. Saya sendiri pernah salah pilih ransel di perjalanan pertama, dan itu jadi pengalaman yang nggak mau saya ulang lagi.

Waktu itu, saya pikir, "Oke, tas yang besar dan keren pasti cocok buat travelling." Jadi, saya ambil ransel ukuran 70 liter yang kelihatannya tangguh dan bisa muat semua barang. Well, semua barang memang masuk, tapi masalah mulai muncul begitu saya coba bawa tas itu di punggung. Beratnya luar biasa! Setiap langkah rasanya kayak bawa batu bata, punggung mulai protes, dan lama-lama saya mulai mikir, "Kenapa nggak milih yang lebih kecil aja, sih?"

Tips nomor satu: Kamu nggak perlu tas sebesar itu kalau cuma travelling selama satu atau dua minggu! Ukuran yang ideal buat perjalanan rata-rata adalah sekitar 40-50 liter. Lebih dari itu, kamu cuma bawa barang yang sebenarnya nggak perlu. Saya belajar hal ini setelah berkali-kali menyadari bahwa setengah dari isi tas saya nggak terpakai. Kadang kita suka overthink dan mikir, "Siapa tahu butuh ini, siapa tahu butuh itu," padahal ujung-ujungnya cuma bikin tas semakin berat.

Hal kedua yang penting: pilih ransel yang punya fitur ergonomis. Saya dulu nggak terlalu peduli sama yang namanya strap pinggang dan bantalan punggung. Saya pikir, "Ah, itu cuma aksesori tambahan." Nyatanya, setelah jalan kaki selama 5 jam menuju basecamp gunung, saya sadar betapa pentingnya dua hal itu. Strap pinggang membantu membagi beban tas ke pinggul, bukan cuma ditumpu di bahu, dan bantalan punggung? Ya, itu yang bikin punggung kamu nggak sakit-sakit amat setelah bawa ransel berat. Jadi, pilih tas dengan fitur yang benar-benar bisa mendukung kenyamanan, bukan cuma karena gaya.

Ngomong-ngomong soal gaya, satu kesalahan lagi yang sering dilakukan para traveller pemula adalah milih tas ransel berdasarkan tampilan. Oke, saya nggak bilang tampilan nggak penting—pastinya kita semua pengen tas yang kelihatan keren, kan? Tapi percayalah, fungsi jauh lebih penting. Satu kali, saya beli tas ransel yang warnanya eye-catching banget, tapi ternyata materialnya gampang banget rusak. Baru dipakai sebulan, resletingnya udah rusak, jahitannya mulai sobek, dan akhirnya saya harus beli tas baru. Pelajaran buat saya waktu itu: selalu cek material tas dan kualitas jahitan sebelum membeli.

Oh ya, satu hal yang sering saya abaikan dulu tapi sekarang jadi perhatian utama: kompartemen dan akses ke barang. Ada beberapa ransel yang punya desain kompartemen yang ribet banget, jadi kalau kamu mau ngambil sesuatu dari bawah tas, kamu harus bongkar semua isinya dulu. Itu benar-benar bikin frustrasi kalau kamu lagi buru-buru atau di tempat yang sempit. Sekarang, saya selalu pilih tas yang punya bukaan samping atau depan, jadi saya nggak perlu bongkar semua barang buat ambil sesuatu dari dasar tas.

Nah, selain itu, jangan lupa pilih ransel yang tahan air atau minimal punya cover hujan. Ini juga salah satu kesalahan saya dulu. Saya bawa ransel biasa saat travelling ke daerah yang cuacanya nggak menentu. Hasilnya? Barang-barang di dalam tas basah kuyup karena hujan. Bawa pakaian basah di perjalanan panjang itu benar-benar nggak enak. Jadi, pilih tas yang tahan air atau pastikan kamu punya rain cover buat berjaga-jaga.

Sekarang, mari bicara sedikit soal packing cubes. Ini mungkin bukan hal yang langsung terlintas di pikiran ketika kamu memilih ransel, tapi packing cubes benar-benar penyelamat saat kamu butuh organisasi dalam tas. Saya dulu nggak peduli sama packing cubes, pikir saya, "Ah, cuma tambahan barang aja." Tapi ternyata, pakai packing cubes bisa bikin hidup lebih mudah. Semua barang jadi lebih rapi, dan kamu nggak perlu bongkar tas cuma buat nyari kaos atau celana dalam.

Terakhir, ini mungkin terlihat sepele, tapi penting banget: coba ranselmu dulu sebelum memutuskan untuk beli. Isi dengan barang-barang yang kira-kira bakal kamu bawa, pasang di punggung, dan jalan keliling toko atau bahkan rumah selama beberapa menit. Lihat apakah ranselnya nyaman di bahu, pinggang, dan punggung. Kalau dari awal aja udah nggak nyaman, apalagi pas dipakai jalan seharian?

Setelah beberapa kali salah pilih, sekarang saya nggak mau ambil risiko. Saya selalu mengutamakan kenyamanan dan fungsi daripada sekadar ukuran atau tampilan. Ingat, ransel yang bagus bukan hanya soal muat banyak, tapi soal seberapa nyaman kamu saat membawanya berjam-jam, bahkan berhari-hari. Jadi, buat kamu yang lagi cari ransel travelling, jangan ulangi kesalahan yang pernah saya lakukan.